Senin, 07 November 2016

Contoh Loporan Kimia Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi




LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI”





Nama : Tri Oktavia
Kelas : XI IPA 1




SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
LAMPUNG TENGAH
TAHUN AJARAN 2016/2017
 
I.                  Judul
 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
II.               Tujuan Percobaan
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
III.           Dasar Teori
Laju reaksi menyatakan ukuran cepat atau lambatnya suatu reaksi berlangsung. Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya reaksi, reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat. Reaksi kimia terjadi ketika partikel-partikel zat yang bereaksi (pereaksi) saling bertumbukan. Namun, tidak semua tumbukan yang terjadi akan menghasilkan zat baru. Zat baru dapat dihasilkan dari tumbukan yang berlangsung sempurna. Tumbukan yang sempurna dinamakan tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi aktivasi. Semakin tinggi energi aktivasi suatu reaksi, semakin lama reaksi itu berlangsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi :
a.       Luas permukaan
Jika luas permukaan semakin besar, kemungkinan terjadi singgungan antarpereaksi juga akan semakin besar. Hal ini akan memperbanyak frekuensi tumbukan sehingga tumbukan efektif juga akan banyak terjadi. Frekuensi tumbukan efektif yang semakin banyak akan meningkatkan laju reaksi. Laju suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh pereaksinya. Partikel serbuk lebih cepat bereaksi daripada partikel bongkahan atau batangan. Hal ini dikarenakan permukaan bidang sentuh partikel serbuk lebih luas daripada partikel batangan.
b.      Konsentrasi
Konsentrasi berhubungan dengan frekuensi tumbukan. Semakin besar konsentrasi, semakin banyak partikel zat yang bereaksi. Akibatnya, kemungkinan tumbukan antarpartikel pereaksi semakin besar dan tumbukan efektif antarpartikel juga semakin banyak terjadi. Pereaksi dengan konsentrasi besar lebih cepat bereaksi daripada pereaksi yang mempunyai konsentrasi lebih kecil.
c.       Suhu
Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan laju reaksi. Ketika suhu dinaikkan, energi kinetik dalam molekul reaktan juga bertambah. Adanya energi kinetik yang tinggi menyebabkan gerakan antarmolekul semakin cepat dan acak. Akibatnya, frekuensi tumbukan yang terjadi semakin besar dan kemungkinan terjadinya tumbukan efektif semakin banyak sehingga reaksi semakin cepat berlangsung.
d.      Katalis
Katalis adalah zat yang pada umumnya ditambahkan ke dalam suatu reaksi untuk mempercepat reaksi. Katalis bekerja dengan turut terlibat dalam setiap tahap reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan secara permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis berfungsi untuk menurunkan energi aktivasi. Adanya katalis akan mengakibatkan reaksi berlangsung dalam beberapa tahap. Energi aktivasi menjadi lebih rendah karena adanya katalis. Kondisi ini mengakibatkan tumbukan efektif menjadi lebih sering terjadi. Akibatnya, reaksi berlangsung lebih cepat.
IV.           Prosedur Percobaan :
4.1.Alat dan Bahan
4.1.1.      Luas Permukaan
No.
Alat/Bahan
Jumlah
1
Labu Erlenmeyer
2
2
Alumunium foil
2
3
Pengukur waktu
1
4
Gelas ukur 25 mL
1
5
HCl 1 M
40 mL
6
Batu pualam kepingan
1 gram
7
Batu pualam serbuk
1 gram

4.1.2.      Konsentrasi
No.
Alat/Bahan
Jumlah
1
Labu Erlenmeyer
2
2
Alumunium foil
2
3
Pengukur waktu
1
4
Gelas ukur 25 mL
1
5
HCl 1 M
20 mL
6
HCl 2 M
20 mL
7
Batu pualam serbuk
1 gram

4.1.3.      Suhu
No
Alat/Bahan
Jumlah
1
Kertas
1
2
Gelas kimia 100 mL
2
3
Termometer
1
4
Gelas ukur 10 mL
1
5
Pengukur waktu
1
6
Pembakar spirtus
1
7
Kaki tiga + kasa
1
8
Korek api
1
9
Larutan Na2S2O3 0,1 M
40 mL
10
Larutan HCl 0,1 M
10 mL

4.1.4.      Katalis
No.
Alat/Bahan
Jumlah
1
Labu Erlenmeyer
3
2
Alumunium foil
3
3
Gelas ukur 25 mL
1
4
Pengukur waktu
1
5
Larutan NaCl 0,1 M
1 mL
6
Larutan FeCl3
1 mL
7
Larutan H2O2
20 mL

4.2.Cara Kerja
4.2.1.      Luas Permukaan
a.       Memasukkan 20 mL HCl 1 M ke dalam Erlenmeyer 50 mL.
b.      Mengisi alumunium foil dengan 0,5 gram batu pualam (CaCO3) kepingan dan memasang alumunim foil itu pada Erlenmeyer yang sebelumnya telah diisi 20 mL HCl 1 M.
c.       Mereaksikan HCl dan batu pualam dengan cara menjatuhkan batu pualam ke dalam larutan HCl. Menghidupkan pengukur waktu pada saat memasukkan batu pualam ke dalam HCl dan mematikan pengukur waktu saat reaksi telah selesai.
d.      Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
e.       Ulangi langkah a-d dengan batu pualam yang berbentuk serbuk.
4.2.2.      Konsentrasi
a.       Isikan 1 gram butiran CaCO3 ke alumunium foil.
b.      Isi labu Erlenmeyer dengan larutan HCl 1 M sebanyak 25 mL.
c.       Pasang alumunium foil pada mulut labu Erlenmeyer yang telah diisi dengan 20 mL HCl 0,5 M. (Jangan sampai butiran CaCO3 terjatuh ke dalam HCl)
d.      Jatuhkan butiran CaCO3 ke dalam asam asetat dan pada saat butiran pualam tepat jatuh ke dalan asam asetat, tekan stopwatch. Hentikan stopwatch tepat ketika CaCO3 habis bereaksi dengan HCl. Catat waktunya sebagai hasil pengamatan.
e.       Ulangi langkah a-d dengan mengganti HCl 1 M dengan menggunakan HCl 2 M.
f.       Sajikan data hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan.
4.2.3.      Suhu
a.       Buatlah tanda silang pada sehelai kertas.
b.      Masukkan 20 mL larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia. Letakkan gelas kimia tersebut di atas kertas yang bertanda silang. Ukur suhu larutan dan catat.
c.       Tambahkan 5 mL larutan HCl 0,1 M. Ukur dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
d.      Masukkan 20 mL larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia yang lain.
e.       Panaskan hingga 10oC di atas suhu semula. Catat suhu tersebut. Letakkan gelas kimia tersebut di atas kertas yang bertanda silang.
f.       Tambahkan 5 mL larutan HCl 0,1 M. Ukur dan catat waktu yang diperlukan sejak penambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
4.2.4.      Katalis
a.       Masukkan masing-masing 10 mL larutan H2O2 0,1 M ke dalam dua gelas kimia. Amati kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas itu dan catat.
b.      Tambahkan 10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas kimia I dan 2 tetes larutan FeCl3 0,1 M ke dalam gelas kimia II. Amati perubahan yang terjadi.
c.       Pasangkan balon dengan cepat pada mulut Erlenmeyer. Catatlah waktu sampai balon berdiri.
V.               Hasil pengamatan
5.1.Luas Permukaan
Batu Pualam Kepingan
Batu Pualam Serbuk
Reaksi berlangsung selama 20 menit 12 detik :
-        Terdapat banyak gelembung
-        Laju reaksi berlangsung lambat
-        Di dalam tabung reaksi terdapat embun
Reaksi berlangsung selama 15 menit 45 detik :
-        Terdapat sedikit gelembung
-        Laju reaksi berlangsung cepat
-        Di dalam tabung reaksi terdapat butiran-butiran larutan HCl

5.2.Konsentrasi
HCl 1 M + serbuk CaCO3 0,5 gram
HCl 2 M + serbuk CaCO3 0,5 gram
Reaksi berlangsung selama 12 menit :
-        Gelembung yang dihasilkan sedikit dan tidak cepat habis
-        Menyisakan endapan
-        Warna HCl keruh
Reaksi berlangsung selama 20 detik:
-        Gelembung yang dihasilkan banyak dan cepat habis
-        Tidak menyisakan endapan
-        Warna HCl jernih

5.3.Suhu
Percobaan I (larutan Na2S2O3 tidak dipanaskan)
Percobaan II (larutan Na2S2O3 dipanaskan hingga suhu naik 10oC)
Larutan Na2S2O3 0,1 M sebanyak 20 mL :
-        Suhu awal 29oC
-        Suhu setelah dicampur dengan larutan HCl adalah 29oC (tetap)
-        Waktu yang diperlukan sampai tanda silang tidak terlihat adalah 2 menit 31 detik
Larutan Na2S2O3 0,1 M sebanyak 20 mL :
-        Suhu awal sebelum dipanaskan adalah 29oC
-        Suhu setelah dipanaskan dan dicampur dengan larutan HCl adalah 39oC
-        Waktu yang diperlukan sampai tanda silang tidak terlihat adalah 40 detik

5.4.Katalis
Larutan H2O2 dengan FeCl3
Larutan H2O2 dengan NaCl
-        Gelembung semakin besar dan banyak
-        Warna berubah menjadi pekat
-        Terdapat uap gas
-        Saat uap semakin besar dan banyak, warna larutan yang awalnya pekat menjadi seperti warna FeCl3 yaitu kuning terang
-        Suhu naik
-        Reaksi menjadi lebih cepat
-        Kecepatan gelembung relatif cepat
-        Gelembung banyak
-        Tidak terjadi perubahan warna
-        Reaksi berlangsung lebih lambat


VI.           Pembahasan
6.1.Luas Permukaan
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa batu pualam (CaCO3) berbentuk butiran atau serbuk bereaksi lebih cepat daripada batu pualam (CaCO3) bentuk kepingan. Hal ini dikarenakan luas permukaan bidang sentuh partikel batu pualam (CaCO3) dalam bentuk serbuk lebih besar daripada batu pualam (CaCO3) bentuk kepingan dalam massa yang sama. Maka, dapat disimpulkan:
Semakin luas permukaan bidang sentuh suatu partikel, maka akan semakin cepat laju reaksinya.
6.2.Konsentrasi
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa larutan dengan konsentrasi HCl 2 M  lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan larutan HCl berkonsentrasi 1 M. Larutan dengan konsentrasi tinggi merupakan larutan pekat dan larutan dengan konsentrasi rendah merupakan larutan encer. Pada larutan pekat, letak molekulnya rapat sehingga sering terjadi tumbukan. Itulah sebabnya, jika konsentrasi larutan yang direaksikan semakin besar, maka laju reaksinya juga semakin besar. Maka, dapat disimpulkan :
Semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi, maka akan semakin cepat laju reaksinya.

6.3.Suhu
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa larutan yang dinaikkan suhunya 10oC bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan larutan yang suhunya tidak dinaikkan. Jika suhu semakin tinggi, maka molekul-molekul dalam materi akan semakin cepat bergerak. Akibatnya, frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar. Maka, dapat disimpulkan :
Semakin tinggi suhu larutan yang bereaksi, maka akan semakin cepat laju reaksinya.

6.4.Katalis
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa larutan yang diberi tetesan FeCl3 bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan larutan yang diberi tetesan NaCl. Dalam hal ini FeCl3 berperan sebagai katalisator. Larutan yang ditambahkan katalis, laju reaksinya akan semakin cepat.
Maka, dapat disimpulkan :
Penambahan katalis ke dalam suatu reaksi dapat mempercepat laju reaksi tersebut.


VII.        Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Luas permukaan zat, konsentrasi, suhu, dan katalis mempengaruhi kecepatan laju reaksi.
         Semakin besar luas permukaan suatu partikel, semakin cepat laju reaksinya
         Semakin besar konsentrasi suatu larutan, semakin cepat laju reaksinya
         Semakin tinggi suhu larutan yang bereaksi, semakin cepat laju reaksinya
         Jika dalam larutan ditambahkan katalis maka akan semakin cepat laju reaksinya
    
VIII.     Saran
Praktikum harus dilakukan sesuai aturan cara kerja dengan baik dan benar serta harus teliti dan hati-hati agar tidak terjadi segala sesuatu yang tidak diinginkan.

IX.           Daftar Pustaka

Fatoni, Indah. et al. 2015. PR Kimia Kelas XI Semester 1. Klaten: Intan Pariwara








0 komentar:

Posting Komentar