Minggu, 06 November 2016

Contoh Laporan Praktikum Biologi Pengamatan Sel

BAB 1
PENDAHULUAN
             
1.1            Latar Belakang
Sel adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau plasmalemma menyelubungi sel dengan fungsi mengatur keluar masuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori (Yatim, 1987).
       Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil. Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson, 2004).
       Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang  ilmuan Inggris Robert Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin, cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (Gilliand, 1985).
       Setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel, yang jumlahnya ribuan bahkan
jutaan sel. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena ukurannya sangat kecil maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang akan tetapi bisa dilihat dengan bantuan  alat optic berupa mikroskop. Sel bekerja pada bidangnya masing-masing sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Sel tumbuhan dan hewan memiliki beberapa perbedaan tetapi banyak mempunyai persamaan. Untuk mengetahui bentuk dari sel tersebut maka harus dilakukan pengamatan mengenai sel (Al Mubin, 2012).
       Adapun yang melatarbelakangi pengenalan sel dilaksanakan agar kita semua dapat mempelajari dan mengenali struktur sel, ukuran sel, dan bentuk, serta dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

1.2 Tujuan Penelitian:
1.      Menggambarkan struktur sel tumbuhan dan sel hewan
2.      Membedakan antara struktur sel hewan dengan sel tumbuhan
3.      Menggambar struktur sel mati dari jaringan gabus
4.      Membandingkan struktur sel hidup dengan sel mati
1.3 Manfaat Penelitian:
Untuk mengetahui perbedaan antara struktur sel hewan dan tumbuhan; dan struktur sel hidup dan mati.


BAB 2
METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
1.       Mikroskop
2.      Gelas benda
3.      Gelas penutup / kaca penutup benda
4.      Silet
5.      Pipet
6.      Tusuk gigi
7.      Larutan Metilen biru
8.      Jaringan mukosa mulut
9.      Lapisan daun Adam Eva (Rhoeo discolor)
10.  Gabus singkong

2.2             Langkah Kerja
1.      Kegiatan mengamati sel hewan :
a.       Siapkan kaca preparat yang bersih.
b.      Koreklah jaringan mukosa pada rongga mulut anda secara hati – hati menggunakan tusuk gigi yang bersih.
c.       Oleskan jaringan epitalium tersebut pada kaca preparat.
d.      Tetesi olesan jaringan epitalium menggunakan metilen biru.
e.       Tutuplah dengan gelas penutup / kaca penutup benda kemudian amatilah menggunakan mikroskop.
f.       Gambarlah hasil pengamatan anda.
2.      Kegiatan mengamati sel tumbuhan :
a.       Siapkan kaca preparat yang bersih.
b.      Ambilah daun Adam eva.
c.       Sayatlah bagian bawah daun yang berwarna ungu secara membujur. Usahakan sayatan tersebut setipis mungkin.
d.      Guntinglah sayatan tersebut menjadi potongan kecil dan letakkan pada kaca preparat yang telah ditetesi larutan metilen biru. Setelah itu, tutuplah dengan gelas penutup / kaca penutup benda.
e.       Amatilah preparat tersebut menggunakan mikroskop.
f.       Gambarlah hasil pengamatan anda.
3.       Kegiatan mengamati sel gabus :
a.       Sayat tipis gabus dengan menggunakan silet
b.      Letakkan di kaca preparat
c.       Tetesi methylen blue secukupnya
d.      Tutuplah dengan kaca penutup
e.       Amatilah menggunakan mikroskop
f.       Gambarlah hasil pengamatan anda

BAB 3
HASIL dan PEMBAHASAN

3.1.         Gambar struktur sel tumbuhan dan sel hewan

Ø  Sel tumbuhan



Pengamatan pada tumbuhan kami menggunakan daun Rhoeo discolor. Dari hasil pengamatan bentuknya seperti segi enam, memiliki warna, dan terlihat adanya dinding sel, inti sel, dan sitoplasma. Sebenarnya daun Rhoeo discolor terdapat lima organel yaitu dinding sel, membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, dan nukleus. Namun pada saat meneliti menggunakan mikroskop yang terlihat hanyalah dinding sel, inti sel, dan sitoplasma. Adanya warna pada sel tumbuhan dikarenakan terdapat plastida. Plastida adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Rhoeo discolor juga memiliki jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama yang dapat melakukan fungsi khusus dan dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pada sel Rhoeo discolor (sel tumbuhan) terlihat teratur dan tersusun rapi, hal ini dikarenakan adanya dinding sel pada sel tumbuhan.
Bagian yang terlihat dari pengamatan sel tumbuhan (Rhoeo discolor)
1)      Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel. Dinding sel tumbuhan berfungsi sebagai pelindung dan penunjang sel tumbuhan. Dinding sel yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding sekunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat-serat selulosa tersebut sangat kuat daya regangnya.
Diantara dinding dua sel yang berdekatan, terdapat lamela tengah, tersusun atas magnesium dan kalsium pektat yang berupa gel. Diantara dua sel yang bertetangga, terdapat pori. Melalui pori ini plasma dua sel bertetangga dihubungkan oleh benang-benang plasma yang dikenal dengan plasmodesmata.
Batang tumbuhan umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia. Seorang manusia dapat mencubit manusia lainnya, tetapi tidak dapat mencubit pohon berkayu. Hal ini dikarenakan bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
2)      Inti sel (nukleus)
Nukleus atau inti sel merupakan organel yang memiliki peranan untuk mengatur semua aktivitas sel. Nukleus akan bertanggung jawab ketika reproduksi. Inti sel mengandung materi genetik/ DNA yang nantinya akan diwariskan pada sel selanjutnya.
3)      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan komponen paling besar yang mengisi sebagian besar ruangan sel. Sitoplasma adalah cairan sel, komponen penyusunnya yaitu senyawa kimia (lemak, karbohidrat, dan protein), air, pigmen, enzim dan sebaginya. Beberapa reaksi kimia seperti sintesis protein dan respirasi aerob akan berlangsung di sitoplasma.

Ø  Sel hewan

Pada percobaan ini kami mengamati jaringan mukosa mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. Pada sel epitel rongga mulut dapat ditemukan adanya membran sel, inti sel, dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, perbedaannya pada sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di dalamnya. Karena sel mukosa mulut (sel hewan) tidak memiliki dinding sel sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap/ tidak beraturan dan mudah berubah-ubah bentuknya. Sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan warna, sehingga hanya terlihat polos tanpa ada warna lain yang lebih mencolok (transparan). Dari hasil pengamatan terlihat juga bahwa ukuran sel hewan lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan.


Bagian yang terlihat dari pengamatan sel hewan (jaringan mukosa mulut)
1)       Membran Sel
Membran sel adalah bagian paling luar yang membungkus sel yang tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). 
Fungsi membran sel 
  • Melindungi sel
  • Mengatur keluar masuknya zat 
  • Penerima rangsangan dari luar
2)      Sitoplasma 
Sitoplasma adalah cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organel, serta sitoplasma terdiri atas protein material dan air. Sitoplasma bersifat koloid kompleks yakni tidak cair dan tidak padat yang dapat berubah tergantung konsentrasi air, jika konsentrasi air rendah akan menjadi padat lembek disebut gel, sedangkan jika konsentrasi air tinggi akan menjadi encer disebut sol.  
Fungsi Sitoplasma
  • Tempat berlangsungnya metabolisme sel 
  • Sumber bahan kimia sel 
3)      Nukleus
Nukleus adalah inti dari sel yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel baik itu metabolisme hingga ke pembelahan sel. Nukleus ditemukan pada sel eukariotik dan mengandung sebagaian besar materi ginetik yang bentuknya DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama protein-protein. Nukleus terdiri dari bagian-bagian seperti  Membran inti (karioteka), Nukleoplasma (Kariolimfa), Kromatin/kromosom, Nukleolus. 
Fungsi Nukleus 
  • Untuk menjaga integritas gen-gen 
  • Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
  • Menyimpan informasi genetik
  • Tempat terjadinya replikasi
  • Mengendalikan proses metabolisme dalam sel 

3.2.         Perbedaan antara struktur sel hewan dan sel tumbuhan
Sel tumbuhan
Sel hewan
Mempunyai ukuran sel yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan
Ukuran sel lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan
Sel lebih teratur, tersusun rapi, dan sulit berubah-ubah/kaku karena adanya dinding sel
Sel tidak teratur dan bentuknya berubah-ubah karena tidak adanya dinding sel
Memiliki warna karena adanya plastid
Tidak memiliki plastida sehingga terlihat transparan
Sel tumbuhan terdapat vakuola sentral yang berukuran besar, mendekati 90 % ukuran sel
Sel hewan hanya memiliki vakuola kecil akan tetapi dalam jumlah banyak atau bahkan tidak ada (pada sel hewan dewasa)
Inti sel tumbuhan berada diwilayah peripheral sitoplasma. Hal ini dikarenakan terlalu besarnya vakuola sentral pada sel tumbuhan
Inti sel hewan umumnya terletak diwilayah tengah atau sentral
Sentriol umumnya tidak ada pada sel tumbuhan
Pada sel hewan, ditemukan adanya sentriol dan mikrotubulusnya yang berperan dalam proses pembelahan sel
Lisosom pada sel tumbuhan pada umumnya tidak akan ditemukan (Lisosom adalah organel yang berfungsi dalam lisis atau mencerna substansi dalam sitoplasma yang berisi enzim-enzim pencerna)

Lisosom selalu ada pada sel hewan. Hal ini terjadi karena interaksi sel hewan dengan lingkungan berlangsung lebih sering sehingga makanan dan substansi asing pun sering masuk kedalam sitoplasma
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan secara biokimia dan penyimpanan makanan adalah : pada sel tumbuhan, cadangan makanan disimpan dalam bentuk “starch” atau amilum
Sedangkan sel hewan umumnya menyimpan cadangan makanan dalam bentuk glikogen
Energi yang dihasilkan oleh satu sel tumbuhan lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh sel hewan. Hal ini dikarenakan adanya kloroplas dan mitokondria dalam sel tumbuhan
Pada sel hewan tidak terdapat kloroplas. Sehingga output energi pada sel tumbuhan akan selalu surplus bila didukung oleh lingkungan yang baik
Keterangan :
- kuning, berdasarkan pengamatan
- hijau, diluar hasil pengamatan


3.3.         Gambar struktur sel mati dari jaringan gabus
Dari hasil pengamatan, terlihat selnya tersusun rapi dan rapat, hanya terdiri dari dinding sel. Ditemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Karena sel pada gabus terlihat kosong dan tidak terlihat organel apapun yang menyusun sel tersebut kecuali dinding sel, maka tidak ada aktivitas yang dilakukan sel tersebut, sehingga disebut sebagai sel yang mati dan tidak lagi berperan bagi kehidupan.
3.4.         Perbandingan struktur sel hidup dan sel mati
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari mkhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca-oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan.
Perbedaan antara sel mati dan sel hidup: sel hidup memiliki dinding sel dan organel-organel yang menunjang tugas sel, sedangkan sel mati hanya memiliki dinding sel, sedangkan ruangan lainnya kosong. Sel hidup tampak basah karena masih memiliki organel, sedangkan sel mati tampak kering karena tidak lagi memiliki organel. Dan sel hidup masih melakukan kegiatan dalam sel dan berguna bagi kehidupan, sedangkan sel mati sudah tidak melakukan kegiatan dalam sel sehingga tidak berperan lagi dalam kehidupan karena sudah tidak mati dan tidak bisa melaksanakan fungsinya.
Sel hidup
Sel mati
Ruang sel berisi
Ruang sel kosong
Ada aktivitas metabolisme
Tidak ada aktivitas metabolisme
Memiliki protoplasma disekitar sel
Tidak memiliki protoplasma
Memilki nukleus/ inti sel yang berperan aktif
Tidak memiliki nukleus
Memiliki membran sel
Tidak memiliki membran sel
Lamella ada, tetapi tidak sejelas pada sel mati
Lamella terlihat lebih jelas
Memiliki sitoplasma
Tidak memiliki sitoplasma
Tampak basah karena memiliki organel
Kering karena tidak memiliki organel
Berguna bagi kehidupan
Sudah tidak berperan dalam kehidupan



BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:
Sel tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan, sel tumbuhan juga memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel, jadi lapisan terluarnya adalah membran sel. Hal inilah yang membuat sel hewan memiliki bentuk yang berubah-ubah dan ukuran sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan.
Sel yang terdiri dari ruang-ruang kosong yang tidak terdapat organel dan hanya memiliki dinding sel dikatakan sebagai sel mati. Sel mati sudah tidak berperan aktif atau tidak berperan lagi dalam kehidupan (tidak dapat tumbuh kembali. Sel yang terdiri dari organel-organel aktif dikatakan sebagai sel hidup dan berperan untuk kelangsungan hidup sel (dapat tumbuh kembali).

4.2 Saran
      Sel merupakan unit terkecil penyusun dari makhluk hidup sehingga sebagai siswa-siswi, pengamatan sel dirasakan sangat penting sehingga dapat membantu siswa-siswi untuk bisa membedakan antara sel  hewan dan tumbuhan. Juga, dapat membedakan perbedaan antara sel mati dan sel hidup.

 
DAFTAR PUSTAKA

Wigati Hadi O, Teo Sukoco, dan Rumiyati. 2015. PR Biologi kelas XI semester 1. Klaten: Intan Pariwara

1 komentar:

  1. Slots, Casinos, and Games at Lucky Club
    With over luckyclub.live 1600 games to choose from, Lucky Club is your one-stop place for fun. Come enjoy a wide variety of slots, table games and more, including Blackjack,

    BalasHapus