BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sel
adalah unit terkecil, fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan
kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan
inti. Membran atau plasmalemma menyelubungi sel dengan fungsi mengatur keluar
masuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari
dua lapisan lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori (Yatim, 1987).
Sel merupakan kesatuan struktural,
fungsional dan herediter yang terkecil. Sel
terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik
antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus
maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria,
retikulum endoplasma, badan golgi dan
lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel
prokariot tidak (Nelson, 2004).
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun
1665 oleh seorang ilmuan Inggris Robert
Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang
sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin,
cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (Gilliand, 1985).
Setiap makhluk hidup pasti tersusun dari sel,
yang jumlahnya ribuan bahkan
jutaan sel. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena
ukurannya sangat kecil
maka sel tidak bisa dilihat langsung dengan mata telanjang akan tetapi bisa dilihat dengan bantuan alat optic berupa mikroskop. Sel bekerja pada
bidangnya masing-masing sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Sel tumbuhan dan hewan memiliki beberapa perbedaan
tetapi banyak mempunyai persamaan. Untuk mengetahui bentuk dari sel tersebut
maka harus dilakukan pengamatan mengenai sel (Al Mubin, 2012).
Adapun yang melatarbelakangi pengenalan sel dilaksanakan agar
kita semua dapat mempelajari dan mengenali struktur sel, ukuran sel, dan
bentuk, serta dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
1.2 Tujuan Penelitian:
1.
Menggambarkan struktur sel tumbuhan dan
sel hewan
2.
Membedakan antara struktur sel hewan
dengan sel tumbuhan
3.
Menggambar struktur sel mati dari
jaringan gabus
4.
Membandingkan struktur sel hidup dengan
sel mati
1.3 Manfaat Penelitian:
Untuk mengetahui perbedaan antara struktur sel hewan dan tumbuhan; dan
struktur sel hidup dan mati.
BAB 2
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
2.1
Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Gelas
benda
3. Gelas
penutup / kaca penutup benda
4. Silet
5. Pipet
6. Tusuk
gigi
7. Larutan
Metilen biru
8. Jaringan
mukosa mulut
9. Lapisan
daun Adam Eva (Rhoeo discolor)
10. Gabus
singkong
2.2
Langkah Kerja
1. Kegiatan
mengamati sel hewan :
a. Siapkan
kaca preparat yang bersih.
b. Koreklah
jaringan mukosa pada rongga mulut anda secara hati – hati menggunakan tusuk
gigi yang bersih.
c. Oleskan
jaringan epitalium tersebut pada kaca preparat.
d. Tetesi
olesan jaringan epitalium menggunakan metilen biru.
e. Tutuplah
dengan gelas penutup / kaca penutup benda kemudian amatilah menggunakan
mikroskop.
f. Gambarlah
hasil pengamatan anda.
2. Kegiatan
mengamati sel tumbuhan :
a. Siapkan
kaca preparat yang bersih.
b. Ambilah
daun Adam eva.
c. Sayatlah
bagian bawah daun yang berwarna ungu secara membujur. Usahakan sayatan tersebut
setipis mungkin.
d. Guntinglah
sayatan tersebut menjadi potongan kecil dan letakkan pada kaca preparat yang
telah ditetesi larutan metilen biru. Setelah itu, tutuplah dengan gelas penutup
/ kaca penutup benda.
e. Amatilah
preparat tersebut menggunakan mikroskop.
f. Gambarlah
hasil pengamatan anda.
3. Kegiatan mengamati sel gabus :
a. Sayat
tipis gabus dengan menggunakan silet
b. Letakkan
di kaca preparat
c. Tetesi
methylen blue secukupnya
d. Tutuplah
dengan kaca penutup
e. Amatilah
menggunakan mikroskop
f. Gambarlah
hasil pengamatan anda
BAB
3
HASIL dan PEMBAHASAN
HASIL dan PEMBAHASAN
3.1.
Gambar
struktur sel tumbuhan dan sel hewan
Ø Sel
tumbuhan
Pengamatan pada
tumbuhan kami menggunakan daun Rhoeo discolor. Dari hasil pengamatan bentuknya
seperti segi enam, memiliki warna, dan terlihat adanya dinding sel, inti sel,
dan sitoplasma. Sebenarnya daun Rhoeo discolor terdapat lima organel yaitu
dinding sel, membran sel, sitoplasma, retikulum endoplasma, dan nukleus. Namun
pada saat meneliti menggunakan mikroskop yang terlihat hanyalah dinding sel,
inti sel, dan sitoplasma. Adanya warna pada sel tumbuhan dikarenakan terdapat
plastida. Plastida adalah organel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Rhoeo
discolor juga memiliki jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama
yang dapat melakukan fungsi khusus dan dapat juga bersama jaringan lain
membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pada sel Rhoeo discolor (sel tumbuhan)
terlihat teratur dan tersusun rapi, hal ini dikarenakan adanya dinding sel pada
sel tumbuhan.
Bagian yang terlihat
dari pengamatan sel tumbuhan (Rhoeo discolor)
1)
Dinding
Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar
dari sel. Dinding sel tumbuhan berfungsi sebagai pelindung dan penunjang sel
tumbuhan. Dinding sel yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding
primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding
sekunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas
serat-serat selulosa. Serat-serat selulosa tersebut sangat kuat daya regangnya.
Diantara dinding dua sel yang
berdekatan, terdapat lamela tengah, tersusun atas magnesium dan kalsium pektat
yang berupa gel. Diantara dua sel yang bertetangga, terdapat pori. Melalui pori
ini plasma dua sel bertetangga dihubungkan oleh benang-benang plasma yang
dikenal dengan plasmodesmata.
Batang tumbuhan umumnya lebih keras
dibandingkan dengan tubuh manusia. Seorang manusia dapat mencubit manusia
lainnya, tetapi tidak dapat mencubit pohon berkayu. Hal ini dikarenakan bagian
luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama
penyusun dinding sel berupa zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun dari
glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya
pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
2)
Inti sel (nukleus)
Nukleus atau inti sel merupakan
organel yang memiliki peranan untuk mengatur semua aktivitas sel. Nukleus akan
bertanggung jawab ketika reproduksi. Inti sel mengandung materi genetik/ DNA
yang nantinya akan diwariskan pada sel selanjutnya.
3)
Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan komponen paling besar yang mengisi sebagian besar ruangan sel.
Sitoplasma adalah cairan sel, komponen penyusunnya yaitu senyawa kimia (lemak,
karbohidrat, dan protein), air, pigmen, enzim dan sebaginya. Beberapa reaksi
kimia seperti sintesis protein dan respirasi aerob akan berlangsung di
sitoplasma.
Ø Sel
hewan
Pada percobaan ini kami
mengamati jaringan mukosa mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. Pada sel epitel
rongga mulut dapat ditemukan adanya membran sel, inti sel, dan sitoplasma.
Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan,
perbedaannya pada sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya
mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang
berada di dalamnya. Karena sel mukosa mulut (sel hewan) tidak memiliki dinding
sel sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap/ tidak beraturan dan mudah
berubah-ubah bentuknya. Sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan warna, sehingga
hanya terlihat polos tanpa ada warna lain yang lebih mencolok (transparan).
Dari hasil pengamatan terlihat juga bahwa ukuran sel hewan lebih kecil
dibandingkan dengan sel tumbuhan.
Bagian yang terlihat
dari pengamatan sel hewan (jaringan mukosa mulut)
1) Membran Sel
Membran sel adalah bagian paling
luar yang membungkus sel yang tersusun atas lemak (lipid) dan protein
(lipoprotein).
Fungsi membran sel
- Melindungi sel
- Mengatur keluar masuknya zat
- Penerima rangsangan dari luar
2)
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel dan
segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organel,
serta sitoplasma terdiri atas protein material dan air. Sitoplasma bersifat
koloid kompleks yakni tidak cair dan tidak padat yang dapat berubah tergantung
konsentrasi air, jika konsentrasi air rendah akan menjadi padat lembek disebut
gel, sedangkan jika konsentrasi air tinggi akan menjadi encer disebut sol.
Fungsi Sitoplasma
- Tempat berlangsungnya metabolisme sel
- Sumber bahan kimia sel
3)
Nukleus
Nukleus adalah inti dari sel yang
mengatur dan mengendalikan aktivitas sel baik itu metabolisme hingga ke
pembelahan sel. Nukleus ditemukan pada sel eukariotik dan mengandung sebagaian
besar materi ginetik yang bentuknya DNA linear panjang yang membentuk kromosom
bersama protein-protein. Nukleus terdiri dari bagian-bagian seperti
Membran inti (karioteka), Nukleoplasma (Kariolimfa), Kromatin/kromosom,
Nukleolus.
Fungsi Nukleus
- Untuk menjaga integritas gen-gen
- Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
- Menyimpan informasi genetik
- Tempat terjadinya replikasi
- Mengendalikan proses metabolisme dalam sel
3.2.
Perbedaan
antara struktur sel hewan dan sel tumbuhan
Sel
tumbuhan
|
Sel
hewan
|
Mempunyai
ukuran sel yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan
|
Ukuran
sel lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan
|
Sel
lebih teratur, tersusun rapi, dan sulit berubah-ubah/kaku karena adanya
dinding sel
|
Sel
tidak teratur dan bentuknya berubah-ubah karena tidak adanya dinding sel
|
Memiliki
warna karena adanya plastid
|
Tidak
memiliki plastida sehingga terlihat transparan
|
Sel
tumbuhan terdapat vakuola sentral yang berukuran besar, mendekati 90 % ukuran
sel
|
Sel
hewan hanya memiliki vakuola kecil akan tetapi dalam jumlah banyak atau bahkan
tidak ada (pada sel hewan dewasa)
|
Inti
sel tumbuhan berada diwilayah peripheral sitoplasma. Hal ini dikarenakan
terlalu besarnya vakuola sentral pada sel tumbuhan
|
Inti
sel hewan umumnya terletak diwilayah tengah atau sentral
|
Sentriol
umumnya tidak ada pada sel tumbuhan
|
Pada
sel hewan, ditemukan adanya sentriol dan mikrotubulusnya yang berperan dalam
proses pembelahan sel
|
Lisosom pada sel tumbuhan pada umumnya tidak akan ditemukan (Lisosom adalah organel yang
berfungsi dalam lisis atau mencerna substansi dalam sitoplasma yang berisi enzim-enzim pencerna)
|
Lisosom
selalu ada pada sel hewan. Hal ini terjadi karena interaksi sel hewan dengan
lingkungan berlangsung lebih sering sehingga makanan dan substansi asing pun sering
masuk kedalam sitoplasma
|
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan secara
biokimia dan penyimpanan makanan adalah : pada sel tumbuhan, cadangan makanan disimpan
dalam bentuk “starch” atau amilum
|
Sedangkan
sel hewan umumnya menyimpan cadangan makanan dalam bentuk glikogen
|
Energi yang dihasilkan oleh satu sel tumbuhan
lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh sel hewan. Hal ini dikarenakan adanya kloroplas dan
mitokondria dalam sel tumbuhan
|
Pada
sel hewan tidak terdapat kloroplas. Sehingga output energi pada sel tumbuhan
akan selalu surplus bila didukung oleh lingkungan yang baik
|
Keterangan
:
- kuning, berdasarkan pengamatan
- hijau, diluar hasil pengamatan
- kuning, berdasarkan pengamatan
- hijau, diluar hasil pengamatan
3.3.
Gambar
struktur sel mati dari jaringan gabus
Dari hasil pengamatan,
terlihat selnya tersusun rapi dan rapat, hanya terdiri dari dinding sel. Ditemukan
adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Karena sel pada gabus
terlihat kosong dan tidak terlihat organel apapun yang menyusun sel tersebut
kecuali dinding sel, maka tidak ada aktivitas yang dilakukan sel tersebut,
sehingga disebut sebagai sel yang mati dan tidak lagi berperan bagi kehidupan.
3.4.
Perbandingan struktur sel hidup dan sel
mati
Sel hidup
adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari
mkhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel
atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan
sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan
kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
Sel adalah
struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara
independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan
lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan
hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding
sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula
disebut sebagai benda ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca-oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca-oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Pada sel
mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan
kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati
disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan.
Perbedaan antara sel mati dan sel hidup: sel hidup
memiliki dinding sel dan organel-organel yang menunjang tugas sel, sedangkan
sel mati hanya memiliki dinding sel, sedangkan ruangan lainnya kosong. Sel
hidup tampak basah karena masih memiliki organel, sedangkan sel mati tampak
kering karena tidak lagi memiliki organel. Dan sel hidup masih melakukan
kegiatan dalam sel dan berguna bagi kehidupan, sedangkan sel mati sudah tidak
melakukan kegiatan dalam sel sehingga tidak berperan lagi dalam kehidupan
karena sudah tidak mati dan tidak bisa melaksanakan fungsinya.
Sel
hidup
|
Sel
mati
|
Ruang sel berisi
|
Ruang sel kosong
|
Ada aktivitas metabolisme
|
Tidak ada aktivitas metabolisme
|
Memiliki protoplasma disekitar sel
|
Tidak memiliki protoplasma
|
Memilki nukleus/ inti sel yang
berperan aktif
|
Tidak memiliki nukleus
|
Memiliki membran sel
|
Tidak memiliki membran sel
|
Lamella ada, tetapi tidak sejelas pada
sel mati
|
Lamella terlihat lebih jelas
|
Memiliki sitoplasma
|
Tidak memiliki sitoplasma
|
Tampak basah karena memiliki organel
|
Kering karena tidak memiliki organel
|
Berguna bagi kehidupan
|
Sudah tidak berperan dalam kehidupan
|
BAB
4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:
Sel
tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan, sel
tumbuhan juga memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel sedangkan
sel hewan tidak memiliki dinding sel, jadi lapisan terluarnya adalah membran
sel. Hal inilah yang membuat sel hewan memiliki bentuk yang berubah-ubah dan
ukuran sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan.
Sel
yang terdiri dari ruang-ruang kosong yang tidak terdapat organel dan hanya
memiliki dinding sel dikatakan sebagai sel mati. Sel mati sudah tidak berperan
aktif atau tidak berperan lagi dalam kehidupan (tidak dapat tumbuh kembali.
Sel yang terdiri dari organel-organel aktif dikatakan sebagai sel hidup dan
berperan untuk kelangsungan hidup sel (dapat tumbuh kembali).
4.2 Saran
Sel
merupakan unit terkecil penyusun dari makhluk hidup sehingga sebagai
siswa-siswi, pengamatan sel dirasakan sangat penting sehingga dapat membantu
siswa-siswi untuk bisa membedakan antara sel
hewan dan tumbuhan. Juga, dapat membedakan perbedaan antara sel mati dan
sel hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Wigati Hadi O, Teo Sukoco, dan Rumiyati. 2015. PR Biologi kelas XI semester 1. Klaten: Intan Pariwara
Slots, Casinos, and Games at Lucky Club
BalasHapusWith over luckyclub.live 1600 games to choose from, Lucky Club is your one-stop place for fun. Come enjoy a wide variety of slots, table games and more, including Blackjack,