Sabtu, 12 November 2016

Contoh Laporan Praktikum Kimia Reaksi Eksoterm dan Endoterm

1.     Judul :
Reaksi Eksoterm Dan Endoterm
2.     Tujuan Percobaan :
Mengamati reaksi eksoterm dan endoterm
3.      Dasar Teori
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.
Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal.
Harga ΔH Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp (entalpi produk) lebih kecil dari Hr (entalpi reaktan). Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ΔH bertanda positif (+).
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut,

4.     Prosedur Percobaan
4.1.         Alat dan Bahan
No
Alat / Bahan
Jumlah
1
Tabung reaksi
2
2
Gelas ukur 10 mL
2
3
Thermometer
1
4
Spatula
2
5
Sumbat tabung reaksi
1
6
Pengaduk
1
7
Larutan HCl 1M
5 mL
8
Pita Mg
2cm
9
Kristal Ba(OH)2
2 spatula
10
Kristal NH4Cl
2 spatula

4.2.         Cara Kerja
1.      Reaksi HCl dengan Mg
a.       Masukkan kurang lebih 5 mL larutan HCl 2M ke dalam sebuah tabung reaksi.
b.      Ukur suhu HCl dengan thermometer, catat suhu yang terukur.
c.       Tambahkan potongan pita Magnesium sepanjang 2 cm. Amati perubahan yang terjadi.
d.      Ukur suhu ini dengan thermometer. Catat suhu yang terukur.

2.      Reaksi Ba(OH)2 dangan NH4Cl
a.       Masukkan Kristal Ba(OH)2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 spatula.
b.      Ukur suhu Ba(OH)2. Catat suhu yang terukur.
c.       Tambahkan Kristal NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran tersebut. Lalu tutup dengan sumbat.
d.      Setelah 1 menit, buka sumbat dan ukur suhu dengan thermometer.


5.     Hasil Pengamatan
1)      Reaksi HCl dengan Mg (Reaksi Eksoterm)
Larutan
Pengamatan
HCl + Mg
Suhu awal = 32oC
Suhu akhir = 40oC

2)      Reaksi Ba(OH)2 dengan NH4Cl (Reaksi Endoterm)
Larutan
Pengamatan
Ba(OH)2 + NH4Cl
Suhu awal = 33oC
Suhu akhir = 20oC


6.     Pembahasan
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan kalor. Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari system ke lingkungan. Dalam reaksi eksoterm entalpi zat yang bereaksi (Hr) lebih besar daripada entalpi zat hasil reaksi (Hp). Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dari system ke lingkungan. Pencampuran HCl dangan pita Magnesium merupakan salah satu contoh reaksi eksoterm. Suhu awal air mula-mula 32oC, setelah dicampur dengan pita Magnesium suhunya naik menjadi 40oC dan permukaan tabung menjadi panas. Hal ini membuktikan bahwa adanya perpindahan kalor dari system (HCl + Mg) ke lingkungan (tabung).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke system. Dalam reaksi endoterm entalpi zat yang bereaksi (Hr) lebih kecil daripada entalpi zat hasil reaksi (Hp). Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke system. Pencampuran Ba(OH)2 dengan NH4Cl merupakan salah satu contoh reaksi endoterm. Suhu awal mula-mula 33oC, setelah dicampur dengan NH4Cl suhunya turun menjadi 20oC dan permukaan tabung menjadi dingin. Hal ini membuktikan bahwa adanya perpindahan kalor dari lingkungan (tabung)  ke system (Ba(OH)2 + NH4Cl).

6.1.         Analisis Data dan Pertanyaan
1)      Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1 dan 2 ?
2)      Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang terjadi dengan suhu campuran pada kedua percobaan?
3)      Bagaimana jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (produk) dibandingkan dengan jumlah energi zat pereaksi (reaktan) pada reaksi 1 dan 2, jika suhu diukur pada suhu dan tekanan yang sama?
4)      Gambarkan diagram tingkat energi umtuk kedua reaksi diatas.
5)      Simpulkan pengertian eksoterm dan endoterm.

Jawaban :
1)      - Percobaan 1:
·         Terjadi kenaikan suhu / suhu menjadi panas
·         Terdapat gelembung-gelembung pada pita Magnesium
·         Cairan menjadi keruh
·         Menimbulkan uap

-          Percobaan 2 :
·         Terjadi penurunan suhu / suhu menjadi dingin
·         Muncul bau gas yang menyengat

2)      - Percobaan 1:
Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam suhunya akan kembali normal. Kalor yang dihasilkan oleh HCl dan Mg akan diserap oleh molekul-molekul udara atau benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lain, misalnya menjadi energi kinetik.
 - Percobaan 2:
Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam suhunya juga akan kembali normal. Pada reaksi ke-2 yang suhunya dingin akan menyerap kalor dari udara dan benda-benda disekitarnya sehingga suhunya kembali normal (kebalikan dari reaksi pertama).
3)      Pada reaksi (1) terjadi reaksi eksoterm, di mana sistem membebaskan energi. Sebab entalpi produk ( Hp ) lebih kecil daripada entalpi pereaksi(Hr). Oleh karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif (-)
Reaksi :
Mg + HCl → MgCl2 + H2
Ø  ΔH = Hp- Hr < 0( bertanda negatif )
Pada reaksi (2) terjadi reaksi endoterm, di mana sistem menyerap energi. Sebab entalpi produk ( Hp ) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr ). Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda positif (+)
Reaksi :
Ba(OH)2 + NH4Cl → BaCl + H2O + NH3
Ø  ΔH = Hp- Hr > 0 (bertanda positif)
4)      Gambar diagram tingkat energi


5)      Reaksi Eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan atau melepaskan kalor. Kalor mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor. Kalor mengalami perpindahan dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ); ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.


7.     Kesimpulan
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Pada reaksi ini terjadi pelepasan/perpindahan kalor dari system ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi panas saat terjadi reaksi.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi ini terjadi penyerapan/perpindahan kalor dari lingkungan ke system sehingga lingkungan menjadi dingin saat terjadi reaksi.


8.     Daftar Pustaka
http://kimiadasar.com/reaksi-eksoterm-dan-endoterm/
http://bahaskimia.com/kelas-xi/reaksi-eksoterm-dan-endoterm-termokimia/
Fatoni, Indah. et al. 2015. PR Kimia Kelas XI Semester 1. Klaten: Intan Pariwara

2 komentar:

  1. KURSOR NYA MENGGANGGUUUUUUUUU YANG ADA TULISANNYA : GO FOLLOW MY BLOG! SANGAT MENGGANGGUU!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus